Minggu, 16 Mei 2010

DISIPLIN RUMAH, SEKOLAH, DAN MASYARAKAT

Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang berarti belajar. Dari kata ini timbul kata Disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan. Dan sekarang kata disiplin mengalami perkembangan makna dalam beberapa pengertian.

Pertama, disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap peratuaran atau tunduk pada pengawasan, dan pengendalian. Kedua, disiplin sebagai latihan yang bertujuan mengembangkan diri agar dapat berperilaku tertib.

Dengan disiplin, seseorang itu diharapkan bersedia untuk tunduk dan mengikuti peraturan tertentu dan menjauhi larangan tertentu baik disekolah, dirumah dan dimasyarakat. Tetepi tidak bertujuan untuk mengurangi kebebesan dan kemerdekaan seseorang, tetapi ingin memberikan kemerdekaan yang lebih besar kepadanya dalam batas-batas kemampuannya. Akan tetapi, jika kebebasan itu terlampau dikurangi, dikekang dengan peraturan yang sangat ketat maka seseorang itu akan memberontak dan mengalami frustasi.

Dengan pendapat itu, disiplin yang dilaksanakan dirumah, disekolah dan dimasyarakat oleh seseorang akan mampu belajar hidup dengan pembiasaan yang baik, positif dan bermanfaat bagi dirinya dan lingkungannya untuk bekal hidup dikemudian hari.


1. DISIPLIN RUMAH
Pada dasarnya, penanaman disiplin yang dilakukan oleh orang tua dirumah bertujuan untuk mengatur perilaku anak agar menjadi anak yang baik. Namun kenyataannya, sering kali disiplin diterapkan secara kaku tanpa melihat kebutuhan perkembangan anak. Dengan pengertian lain, dalam menanamkan disiplin, sering kali dipakai ukuran-ukuran orang dewasa. Terkadang disiplin diterapkan secara tidak konsisten, misalnya anak dihukum karena melakukan perbuatan yang salah, namun pada kesempatan lain si anak dibiarkan saja walaupun melakukan perbuatan yang sama.
Anak memerlukan gambaran yang jelas tentang tingkah laku yang diperbolehkan dan yang dilarang. Si anak merasa lebih aman apabila ia mengetahui secara pasti batas-batas perbuatan yang diizinkan. Cara menyatakan batasan pun harus dipikirkan dengan baik. Harus dicari jalan bagaimana mengemukakannya dengan tetap menghormati harga diri anak tanpa melukai perasaannya. Memberikan larangan harus dilakukan dengan mengungkapkan kewibawaan, bukannya penghinaan dan cemoohan.
Banyak orang tua di zaman sekarang yang memanjakan anak dan menafsirkan tindakan demikian sebagai pernyataan cinta. Namun sebenarnya, tindakan itu merupakan tambahan pada teknik orang malas
Menjalankan disiplin harus dengan suasana tenang. Penyampaian atau penjelasan arti disiplin harus dilakukan dengan lemah lembut dan akrab. Hal tersebut akan menolong si anak untuk menyadari kesalahannya dan mendorong dia memperbaikinya. Namun dalam hal ini, sering kali orang tua bertindak salah. Saat memberi nasihat atau memperbaiki kesalahan anak, orang tua melakukannya sambil marah. Marah ketika mendisiplin hanya akan membuat anak kehilangan harga diri di mata orang tuanya. Hal tersebut juga dapat membuat si anak merasa kebingungan dan tidak dapat mengubah perbuatannya yang salah.
Dalam mendisiplin anak, hendaknya orang tua bisa bersikap tenang dan tidak melakukannya dengan marah, agar si anak menjadi yakin bahwa orang tua tidak hanya sekadar menghukum, tetapi juga mendisiplin mereka.

2.DISIPLIN SEKOLAH

Kedisiplinan siswa dapat dilihat dari ketaatan (kepatuhan) siswa terhadap aturan (tata tertib) yang berkaitan dengan jam belajar di sekolah, yang meliputi jam masuk sekolah dan keluar sekolah, kepatuhan siswa dalam berpakaian, kepatuhan siswa dalam mengikuti kegiatan sekolah, dan lain sebagainya. Semua aktifitas siswa yang dilihat kepatuhannya adalah berkaitan dengan aktifitas pendidikan di sekolah, yang juga dikaitkan dengan kehidupan di lingkungan luar sekolah. Dalam pelaksanaan disiplin, harus berdasarkan dari dalam diri siswa. Karena tanpa sikap kesadaran dari diri sendiri, maka apapun usaha yang dilakukan oleh orang di sekitarnya hanya akan sia-sia. Kedisiplinan mesti diterapkan secara tegas, adil dan konsisten. Aturan disiplin diterapkan tanpa pandang bulu dan berlaku bagi masyarakat sekolah. Ketidakadilan dalam menegakkan disiplin hanya akan membuat ketidakjelasan dan kebingungan bagi siswa serta hilangnya kewibawaan dan kepercayaan semua pihak terhadap sekolah., Ketika kedisiplinan mulai menampakkan pertumbuhannya, sama seperti biji tanaman yang baru tumbuh, benih itu mesti dijaga dan dirawat dengan penuh kesabaran. Sebaiknya hindari menggunakan ancaman-ancaman dan kekerasan karena hal itu hanya akan menjadi panasnya terik matahari yang akan menghanguskan benih yang sedang tumbuh itu. Perlu dipakai cara-cara yang selaras dengan perkembangan dan kebutuhan siswa sehingga mereka semakin jatuh cinta pada kegiatan belajar.
Dengan cara ini, kedisiplinan akan disadari oleh semua pihak di sekolah. Dari situlah setiap individu di dalam lembaga pendidikan itu belajar hidup bersama dan belajar mengasah kepekaan moral mereka.


3. DISIPLIN MASYARAKAT

Disiplin dimasyarakat memang harus dilaksanakan. Karena dimasyarakatlah mulainya proses interaksi antara seseorang dengan orang lain. Jika kita tidak disiplin dirumah maka kita juga akan tidak disiplin dimasyarakat. Disinilah orang akan menilai perilaku kita. Dengan mengikuti segala aturan yang ada didalam masyarakat berarti kita sudah disiplin dimasyarakat. Mampu untuk hidup disiplin dimasyarakat berarti kita bisa mengendalikan diri untuk tidak berbuat sesuka hati.



4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap Kurang Disiplin:
a. Sekolah kurang menerapkan disiplin.
Sekolah yang kurang menerapkan disiplin, maka siswa biasanya kurang bertanggung jawab karena siswa menganggap tidak melaksanakan tugas pun di sekolah tidak dikenakan sanksi, tidak dimarahi guru.

b. Teman bergaul.
Anak yang bergaul dengan anak yang kurang baik perilakunya akan berpengaruh terhadap anak yang diajaknya berintraksi sehari hari

c. Cara hidup di lingkungan anak tinggal.
Anak yang tinggal di lingkungan hidupnya kurang baik, maka anak akan cendrung bersikap dan berperilaku kurang baik pula.

d. Sikap orang tua.
Anak yang dimanjakan oleh orang tuanya akan cendrung kurang bertanggung jawab dan takut menghadapi tantangan dan kesulitan kesulitan, begutu pula seballiknya anak yang sikap orang tuanya otoriter, maka anak akan menjadi penakut dan tidak berani mengambil keputusan dalam bertindak.

e. Keluarga yang tidak harmonis.
Anak yang tumbuh dikeluarga yang kurang harmonis ( home broken ) biasanya akan selalu mengganggu teman dan sikapnya kurang disiplin.




f. Latar belakang kebiasan dan budaya.
Budaya dan tingkat pendidikan orang tuanya akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku anak. Anak yang hidup dikeluarga yang baik dan tingkat pendidikan orang tunya bagus maka anak akan cendrung berperilaku yang baik pula.


5. TINDAKAN UNTUK MENGATASI TIDAK DISIPLIN


a. Teguran Secara Lisan

Teguran secara lisan terbatas dalam hal mengingatkan untuk kesalahan yang kecil dan baru pertama kali dilakukan. Sebagai suatu tindakan koreksi, biasanya teguran dilakukan secara pribadi dengan cara yang bersahabat dengan tetap memperhatikan situasi dan kondisi lingkungan.


b. Peringatan

Peringatan diberikan kepada seseorang yang telah beberapa kali melakukan pelanggaran dan telah diberikan teguran pula atas pelanggarannya. Dalam memberikan peringatan ini biasanya disertai dengan ancaman akan sangsinya, bilamana terjadi pelanggaran lagi.


c. Hukuman

Hukuman ialah tindakan yang paling akhir diambil apabila teguran dan peringatan belum mampu untuk mencegah seseorang itu bertindak disiplin.


d. Ganjaran

Ganjaran adalah alat pendidikan yang paling menyenangkan. Ganjaran yang telah diberikan akan menunjukan hasil baik dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar sekaligus menerapkan prilaku dan kepribadian yang mulia.

8 komentar:

  1. saya sengat setuju,, ini bukan untuk menyakiti anak atau membalas dendam ke anak,, tetapi untuk menjadikan masa depan anak cerah,,
    dan satu lagi sebelum berniat mempunyai anak,, hendaklah orang tua atau diri kita sndiri mempunyai dan melakukan semuanya itu, karena peran orang tua sangat penting bagi anak,, ^^

    BalasHapus
  2. terimakasih buat tulisannya, bagus banget :D keep writing!

    BalasHapus
  3. Tiang Antrian Stainless berkata :
    Terima kasih saya sependapat dengan artikel anda

    BalasHapus
  4. wah saya baru tahu ternyata displin itu banyak ya, terimakasih artikelnya, silahkan mampir Klik disini untuk mengetahui pencegahan tindakan abnormal kedisiplinan

    BalasHapus
  5. terimakasih.
    mampir ke blog saya ya..Klik disini

    BalasHapus